Evaluasi Kinerja pada Bangunan Bertingkat 6 Lantai dengan Metode Performance Based Design (studi kasus)

Indonesia sering sekali diguncang gempa bumi karena berada di jalur gempa pasifik ( Circum Pasific Earthquake Belt ) dan jalur gempa Asia ( Trans Asiatic Earthquake Belt. Saat terjadi gempa diharapkan bangunan mampu menerima gaya gempa pada level tertentu tanpa terjadi kerusakan yang signifikan pada strukturnya. Metode Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan metode baru dalam perhitungan struktur bangunan terhadap gempa berbasis kinerja (perfomance based design). Pada kajian ini digunakan gedung perkantoran yang berlokasi di Medan untuk di evaluasi pada target kinerja Life Safety (ATC-40). Analisis dilaksanakan dengan bantuan software ETABS untuk mengetahui gayagaya dalam elemen struktur dan mengetahui perilaku struktur dengan menggunakan analisis non-linear pushover. Sedangkan untuk perbandingan respon gempa dilakukan dengan metode DDBD dan SNI 1726:2019 sebagai pedoman peraturan. Hasil evaluasi gedung perkantoran dengan kelas situs Tanah Sedang (SD) didapat tingkat kinerja untuk arah X adalah 0,024 dan arah Y adalah 0,015, yang dimana batasan nilai life safety adalah 0,02. Sehingga dapat disimpulkan untuk arah X bangunan sudah melebihi batasan nilai untuk life safety, sedangkan arah Y memenuhi target kinerja. Lalu penulis melakukan Trial and Error dengan cara mengecek kembali kinerja bangunan jika diperkecil nya Respon Spektrum dengan cara memakai kelas situs Tanah Keras (SC) dan didapat tingkat kinerja 0,0179 untuk arah X dan 0,0123 untuk arah Y dan dapat disimpulkan bangunan memenuhi level kinerja life safety. Dari hasil perbandingan antara parameter – parameter hasil analisis dengan tabel faktor R, Ω, dan Cd yang ada di SNI 1726:2019, dapat disimpulkan klasifikasi struktur masuk dalam kategori Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).