Evaluasi Struktur Jembatan Gantung (Suspension-Bridge) Pejalan Kaki (studi kasus : Jembatan Gantung Pejalan Kaki Desa Perbesi, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

Sembiring, Ananda Pepayosa (2022) Evaluasi Struktur Jembatan Gantung (Suspension-Bridge) Pejalan Kaki (studi kasus : Jembatan Gantung Pejalan Kaki Desa Perbesi, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara). Other thesis, Universitas Katolik Santo Thomas.

[thumbnail of COVER, ABSTRAK, DAFTAR PUSTAKA ANANDA PEPAYOSA SEMBIRING] Text (COVER, ABSTRAK, DAFTAR PUSTAKA ANANDA PEPAYOSA SEMBIRING)
Cover, Abstrak, Daftar Pustaka Ananda Pepayosa Sembiring.pdf - Draft Version

Download (943kB)
[thumbnail of FULL TEXT ANANDA PEPAYOSA SEMBIRING] Text (FULL TEXT ANANDA PEPAYOSA SEMBIRING)
Full Text Ananda Pepayosa Sembiring.pdf - Draft Version
Restricted to Repository staff only

Download (17MB) | Request a copy

Abstract

Jembatan adalah konstruksi penghubung untuk wilayah yang terpisahkan oleh rintangan. Dengan adanya jembatan penghubung maka biaya dan waktu yang dikeluarkan untuk menjangkau suatu wilayah dapat diminimalisir. Oleh karena itu jembatan memiliki fungsi yang sangat penting dalam aktivitas kegiatan masyarakat. Jembatan gantung memiliki sistem struktur berupa kabel gantung, dimana lantai jembatan tidak terhubung langsung dengan pilar. Pada sistem ini kabel utama memikul beberapa kabel penggantung yang menghubungkan antara kabel utama dengan gelagar/struktur jembatan. Kabel utama dihubungkan pada kedua menara dan memanjang disepanjang jembatan yang berakhir pada pengangkeran di kedua ujung jembatan. Tinggi menara dan panjang backstays pada jembatan gantung tidak selalu dapat mengikuti standar yang telah ditetapkan dengan kondisi geografis yang berbeda-beda. Penelitian ini adalah Evaluasi Jembatan Gantung Pejalan Kaki Desa Perbesi, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari elemen struktur jembatan gantung pejalan kaki akibat perbedaan desain dengan implementasi pelaksanaan dilapangan. Perbedaan terdapat pada ketinggian menara, panjang backstays dan kedalam kabel penggantung ditengah bentang jembatan. Tinggi menara dan panjang backstays yang dibandingkan adalah 10,50 meter dan 12,50 meter dengan sudut backstays terhadap sisi horizontal jembatan 45° dengan beban hidup yang digunakan 300 Kg/m2. Hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan Jembatan Gantung Pejalan Kaki bentang 96 meter dengan tinggi menara 12,50 meter dan 10,50 meter aman terhadap beban kerja yang bekerja, hal tersebut ditunjukkan dengan stress ratio baik untuk kabel utama, kabel backstays maupun menara jembatan. Lendutan yang terjadi pada struktur jembatan lebih kecil dari lendutan yang diijinkan dan berdasarkan evaluasi pengaruh perbedaan tinggi menara dan panjang backstays kinerja struktur jembatan gantung dengan tinggi menara 12,50 meter lebih baik dibandingkan tinggi menara 10,50 meter. Dimana stress ratio dengan tinggi menara 12,50 lebih kecil dibandingkan tinggi menara 10,50 meter terutama untuk kabel utama, kabel backstays dan menara jembatan.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Suspension Bridge, Kabel Utama, Menara Jembatan, Kabel Backstays.
Subjects: 700 The arts > 710 Area planning and landscape architecture
Divisions: Fakultas Teknik > S1-Teknik Sipil
Depositing User: Fitcroy Modestus Rumahorbo,S.S.I
Date Deposited: 24 Oct 2025 07:54
Last Modified: 11 Nov 2025 06:44
URI: https://eprints.ust.ac.id/id/eprint/107

Actions (login required)

View Item
View Item