Analisis Penyimpanan Biaya Overhead Pabrik pada PT. Perkebunan Nusantara V Sei Intan, Riau

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apa saja yang menjadi penyebab penyimpangan biaya overhead pabrik pada PT. Perkebunan Nusantara V, Sei Intan pada tahun 2023. Populasi dan Sampel pada penelitian ini adalah data biaya anggaran dan realisasi biaya overhead pabrik pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2023. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan menyajikan data anggaran dan realisasi biaya overhead pabrik, kemudian menganalisisnya dengan metode empat selisih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur penyusunan anggaran biaya overhead pabrik pada PT. Perkebunan Nusantara V, Sei Intan belum sepenuhnya dikatakan tepat jika dibandingkan dengan kajian teori yang ada, karena terdapat dua perbedaaan yang mengakibatkan adanya ketidaktepatan dalam prosedur penyusunan anggaran biaya overhead pabrik. Untuk mengetahui penyimpangan biaya ovehead pabrik pada PT. perkebunan Nusantara V, Sei Intan, apabila terjadi selisih baik menguntungkan maupun merugikan tetapi masih berada dibawah batas toleransi sebesar 5%. Pada tahun 2023 terjadi selisih yang merugikan (Unfavoravle) sebesar Rp. 15.386.170.500,00 atau sekitar 7,2%. Hal ini terjadi karena Realisasi biaya jauh lebih bessar dibandingkan dengan anggaran biaya yang ditetapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara V, Sei Intan. Kemudian untuk menganalisis penyimpangan biaya overhead pabrik digunakan metode empat selisih. Pada metode satu selisih terdapat selisih yang tidak menguntungkan sebesar 15.385.141.157. Hal ini terjadi karena biaya sesunggunya lebih besar dibandingkan dengan kapasitas normal. Metode dua selisih menunjukkan selisih terkendali merupakan selisih yang tidak menguntugkan sebesar 14.587.780.161 jika dibandingkan atas selisih volume. Metode tiga selisih, menunjukan bahwa ketiga selisih tersebut terjadi selisih tidak menguntungkan yang lebih tinggi dibandingkan dengan selisih kapasitas, dan selisih efisiensi sebesar 15.322.924.665 . Kemudian pada metode empat selisih, terdapat selisih anggaran sebesar 15.322.924.665 yang merupakan selisih tidak menguntungkan. Dari antara empat selisih tersebut, Selisih Angaran menunjukkan selisih tidak menguntungkan yang paling tinggi.