Analisis Margin dan Efisiensi Saluran Pemasaran Kentang (Studi kasus : Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara)

Permasalahan yang terjadi dalam pemasaran kentang berdampak pada keuntungan yang diperoleh petani maupun lembaga pemasaran. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem pemasaran yang tepat dalam memasarkan kentang hingga sampai ke konsumen. Selain itu, pemasaran yang diterapkan harus efisien sehingga dapat memberikan keuntungan yang adil kepada petani kentang maupun lembaga pemasaran. Untuk mengetahui efisien tidaknya suatu saluran pemasaran digunakan indikator nilai persentase marjin pemasaran dan nilai farmer’s share. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan saluran pemasaran kentang dari Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, (2) menganalisis nilai persentase marjin pada berbagai tingkat lembaga saluran pemasaran kentang dari Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo dan (3) menganalisis tingkat efisiensi masing-masing saluran pemasaran kentang berdasarkan pola pemasaran dari Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. Daerah penelitian di Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo yang ditentukan secara purposive. Populasi adalah petani kentang dari Desa Naman. Pelacakan terhadap pedagang dengan metode snowball sampling. Sampel penelitian diambil sebesar 30 petani dan 7 pedagang desa, 19 pedagang pengumpul, 2 pedagang besar dan 19 pedagang pengecer yang terdistribusi secara proporsional untuk setiap mata rantai bergantung pada besar populasi pada masing-masing mata rantai itu. Metode analisis data secara deskriptif dengan menganalisis share margin, margin pemasaran, profit margin, farmer’s share dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat saluran pemasaran kentang di daerah penelitian yaitu : saluran I yaitu : petani  pedagang desa  pedagang besar  pedagang pengecer  konsumen akhir, saluran II yaitu : petani  pedagang pengumpul A  pedagang besar  pedagang pengecer  konsumen akhir, saluran III yaitu petani  pedagang besar  pedagang pengecer  konsumen akhir dan saluran IV yaitu petani  pedagang pengumpul B  pedagang pengecer  konsumen akhir. Ada perbedaan margin pemasaran (marketing margin, price spread, dan share margin) pada masing-masing lembaga pemasaran kentang. Pada saluran pemasaran III, share margin diterima petani lebih besar dari pedagang, sedangkan pada saluran pemasaran I, II dan IV share margin yang diterima oleh pedagang lebih besar dibanding oleh petani. Tingkat efisiensi pemasaran kentang saluran IV lebih efisien dibandingkan dengan saluran I, II dan III.